menebar kesejukan islam

Jumat, 11 September 2015

part trhee matan abu syuja'

Nama Kitab : Syarah matan abu syuja’
Kategori :Kitab fikih madzhab imam syafi’i rohimahullah
Muallif :Muhammad bin Hasan Abdul Ghoffar
Penerjemah : Hindra Kurniawan
Situs asli : www:islamweb.net
Part : three



Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil’alamin, washallallah ‘ala Muhammadin wa alihi wa ashhabihi ajma’in amma ba’du.

Biografi imam AsySyafi’I rohimahullah


Dia bernama Muhammad bin Idris Asy-Syafi’I Al Mutlabi Al Qurasyi, anak paman Rosulullah shallallahu’alaihi wasallam, nasabnya bertemu dengan Rosulullah shallallahu’alaihi wasallam pada Abdul Manaf. Hidup sebagai seorang yatim, dan ini memang kebiasaan hidup ulama’, kadang-kadang mereka hidup fakir, dan Engkau Tidak Akan Melihat Sosok Orang yang Berilmu Itu Orang Kaya, bahkan Imam Malik Rohimahullah berkata:
 لن يصل أحد لهذا العلم إلا من أدقعه الفقر.
(seseorang) Tidak akan sampai kepada ilmu ini kecuali (kalau dia) puas dengan kefakiran.


(Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah) dilahirkan di Ghozah, kemudian pindah bersama ibunya ke Makah, dan beliau sibuk mempelajari Adab, Bahasa dan Sya’ir, dan belajar dari guru Imam Muslim bin Kholid Azzanji, padahal dia bukan orang yang Negro/hitam,akan tetapi orang yang sangat putih dan di juluki dengan kebalikannya karena seperti itulah kebiasaan orang arab, dan dia memperhatikan Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah dan berkata kepadanya: dari mana kamu? Dia menjawab: saya seorang pencari (jati diri/ilmu) dia berkata:bagus-bagus, mari jadikan kefahamanmu itu dalam ilmu fiqih, maka kemudian beliau menyibukkan diri dengan ilmu fiqih, kemudian belajar ilmu fiqih dari mufti makah Muslim bin Kholid Azzanji, kemudian setelah itu pergi ke Madinah, dan mempelajari Al-Muwatto’ dari Imam Malik Rohimahullah dan Imam Malik Rohimahullah mempunyai karisma yang besar dan beliau ketika hendak membacakan Hadits Rosulullah shallallahu’alaihissalam mandi terlebih dahulu kemudian memakai wewangian yang paling bagus kemudian duduk, dan para penuntut ilmu pun duduk di depanya seakan-akan di atas kepala mereka ada burung (saking diamnya takut burung itu terbang/tanda sangat konsentrasi dan serius mendengarkan)


Dan Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah menghadiri majlis beliau pada umur kurang dari 13 tahun, dan duduk sampai pada akhir majlis dan mendengarkan Imam Malik Rohimahullah, Dan tidak ada padanya (Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah) pena maupun kertas. Dan dan murid-muridnya menyetorkan hafalan hadits kepada Imam Malik Rohimahullah, karena seorang guru hadits (dalam mengajar) adakalanya membacakan adakalanya menyimak bacaan (muridnya), dan Imam Malik Rohimahullah mengajarkan Hadits dan Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah mendengarkan dan meletakkan jari-jarinya di mulutnya (tidak mencatatnya di kertas seperti murid yang lain), dan Imam Malik Rohimahullah heran kepadanya.


Imam Malik Rohimahullah adalah orang yang paling memuliakan Hadits nabi shallallahu’alaihi wasallam. ada riwayat tentangnya bahwa beliau tidaklah berjalan di Madinah kecuali di pinggir (kota). Dan ketika ditanya mengapa (demikian)? Dia menjawab: (saya berjalan di pinggir kota karena) menghormati penghuni kubur (yaitu nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam yang dikebumikan di madinah), maka ketika beliau menghormati (nabi dan) sunnah nabi shallallahu’alaihi wasallam, maka Allah pun memuliakannya, dan madzhabnya menjadi tersebar ke seluruh penjuru negeri dari tempat dan waktu, dan ini (termasuk) orang-orang yang dimuliakan diatas kebanyakan ahli fiqih yang mendahulukan fiqih.

Setelah majlis selesai beliau memanggil Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah: ke sini,maka Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah mendatanginya dan Imam Malik Rohimahullah merasa berat dalam berkata kepadanya, dan berkata: saya tidak melihatmu sebagai orang yang adabnya buruk, maka Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah berkata:apakah engkau tidak melihat adabku yang buruk? Imam Malik Rohimahullah berkata: tidakkah engkau melihatku orang yang membacakan hadits rosulillah shallallahu’alaihi wasallam dan engkau meletakkan jarimu pada mulutmu? Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah berkata: saya menulis hadits darimu (menulis di hati/begitu mendengar beliau langsung hafal), dan (imam Asy-Syafi’I dihadapan Imam Malik) membacakan dengan cepat semua hadits yang dibacakan Imam Malik (di majlis tadi).

Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah secepat kilat dalam menghafal. Dan beliau jika membaca Al-Quran (jika) melihat pada (lembaran) mushaf (yang satu), maka meletakkan tangannya ke lembaran yang lain (menutupinya) sehingga tidak membaca dua lembar (sekaligus), dan beliau sangat cepat dalam menghafal, maka ketika beliau membacakan hadits di hadapan Imam Malik Rohimahullah, Imam Malik Rohimahullah terheran-heran.

Dan kebiasaan para ulama dan fuqoha’ bahwa mereka memilih para penuntut ilmu yang paling pintar dan cerdas dari yang lainnya dan membawanya ke rumahnya. Dan Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah menyetorkan (kepada imam Malik rohimahullah) hafalan kitab Al-muwatto’ dalam waktu sepuluh hari dari hapalannya tanpa membaca.

Imam Malik Rohimahullah Sangat heran kepadanya, dan (Imam Malik Rohimahullah) berkata kepadanya: Tambahilah kamu dalam membaca, karena beliau (imam Asy-Syafi’I rohimahullah) dulu sangat mahir di dalam bahasa (arab). Maka setelah Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah setoran hafalan kitab Almuwatto’ Imam Malik Rohimahullah berkata kepadanya: Sesungguhnya akan terjadi sesuatu yang luar biasa pada dirimu, maka wajib bagimu bertakwa kepada Allah, dan tinggalkanlah maksiat, kemudian Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah berkata: saya ingin pergi ke Irak. Suatu ketika datang hadiah untuk Imam Malik Rohimahullah, maka Imam Malik Rohimahullah membagi hadiah tersebut menjadi dua, separuh untuknya separuhnya untuk Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah. dan berpisah (lah keduanya).


Kemudian Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah pergi ke Irak, dan mengajar dengan metode pengajaran fiqih (dengan pendekatan) akal/logika, dan ketika beliau memasuki masjid, (di sini lah) pertama kali beliau menjelaskan tentang madzhabnya, dan jika beliau melihat suatu kesalahan (beliau langsung) berkomentar dan tidak diam, maka orang-orang berdiri (karena marah) dan hampir (saja mereka) membunuhnya, dan mereka mengadu kepada Muhammad bin Al-Hasan:di sana ada seorang laki-laki yang membuat kekacauan pada kami, maka (Muhammad bin Al-Hasan) menghampirinya, dan dia berasal dari makah, dan (para pakar) ahlul hadits di Irak menjauhi (orang yang berdalil dengan) pendekatan akal/logika, Karena para pemikir (ahli logika) itu jika para ahli hadits (sedang) bercicara tentang hadits mereka akan berkata kepadanya: apakah hadits ini umum atau khusus? Apakah hadits ini mutlak atau muqoyyad? (sedangkan para pakar ahli hadits) tersebut tidak mengetahuinya, (padahal) mereka dominan, dan (ribuan atsar) ada pada mereka (mereka hafal), karena mereka hanya mempelajari hadits (nya) saja (tidak memahami penjelasannya (fikih yang terkandung di dalam hadits berupa) penjabarann dan kaidahnya. Dan inilah makna dari sabda rosulullah shallallahu’alaihi wasallam):

(رب حامل فقه ليس بفقيه)،
Betapa banyak para penghafal fiqih (hadits) tetapi tidak faqih (tidak memahami fikih yang terkandung dalam hadits yang mereka hafal)

Maka mereka takut kepada orang yang ahli berfikir/logika, ketika mereka memeperhatikan Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah mereka menanyainya: bagaimana kamu masuk di dalam shalat?
Beliau menjawab: dengan dua rukun dan satu sunah,

Maka ketika Muhammad bin alhasan mengetahui bahwa beliau adalah orang yang Adil dalam ilmu maka dia membawa ke rumahnya. Dan ketika melihat Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah, beliau tidak mampu mengalahkannya (dalam ilmu) , dan beliau mengetahui bahwa (Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah) mempunyai kedudukan (yang lebih tinggi darinya) di dalam ilmu, dan tersebarlah madzhab Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah (mulai saat itu).

Dan para ahlul hadist belajar kepada (Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah ketika mereka mengetahui bahwa beliau (bertujuan) menolong sunnah nabi shallallahu’alaihi wasallam. Karena hanya beliau satu-satunya (ketika itu) yang bisa membalas dan mengalahkan perdebatan para pemikir (filsafat), maka seluruh ahlul hadist berkumpul (menimba ilmu fiqih) padanya rohimahullah.

Dan (pada awalnya) imam Ahmad bin Hanbal melarang (orang-orang) untuk belajar kepada Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah rohimahullah karena mengira bahwa beliau adalah salah satu dari ahli filsafat, maka setelah mengetahui bahwa beliau Adalah seorang yang menolong hadits (dengan metode pemahaman akal/logika yang selamat) maka beliau (imam Ahmad) bermulazamah (mempelajari fiqih) kepada Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah. dan imam Ahmad bin Hanbal mengetahui (besarnya) kedudukan Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah (dalam masalah ilmu fiqih). dan ketika imam Yahya bin Ma’in menegurnya untuk menjauhi majlis Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah, imam Ahmad menolaknya, dan imam Yahya bin Ma’in dia membicarakan sesuatu (mengkritik madzhabnya) Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah.

Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah membangun madzhabnya yang dulu di Irak, kemudian setelah itu beliau pergi ke Mesir dan beliau belajar dari imam Allaits (bin Sa’d) Rohimahullah dan belajar Atsar (ucapan para sahabat rodliallahu’anhum) dan madzhabnya yang dahulu banyak berubah, (sejak itu) madzhabnya ( menjadi madzhab) yang baru yang dia tulis di Mesir, dan beliau menulis kitab yang berseberangan dengan madzhab Imam Malik Rohimahullah padahal beliau adalah gurunya, akan tetapi berseberangan di dalam masalah-masalah yang ada atsar dan hujjah.
Termasuk dari perkataan Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah dengan sanad sohih (dari) beliau berkata:

أجمعت الأمة على أنه من استبانت له سنة رسول الله فلا يحل له أن يحيد عنها لقول قائل كائناً من كان.
Ummat telah sepakat bahwa orang yang mendapatkan sunnah rosul shallallahu’alaih wasallam, maka tidak halal baginya untuk menjauhkan (diri) darinya karena (sebab) perkataan seseorang, siapapun dia orangnya.

If you want to read the part two please go to this website….

Allahummanfa’na ma ‘allamtana, wa’allimna ma yanfa’una, wala taj’alid dunya akbaro hammina, amin.
Washallallah ‘ala Muhammad, walhamdulillahirobbil ‘alamin
Tobe Continue part four insya Allah… PONDASI DASAR MADZHAB IMAM ASYSYAFI’ ROHIMAHULLAH
Ijinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan, yang sudah faham mohon menjawab dengan maksud memberi faedah kepada yang belum faham, satu orang hanya boleh menjawab satu pertanyaan, barokallah fikum:

1)Siapakah nama lengkap Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah?

2)Nasab Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah bertemu dengan nasab Rosulullah shallallahu’alaih wasallam pada jalur siapa?

3)seperti apakah kebiasaan hidup orang ‘alim?

4)Imam Malik Rohimahullah mengatakan: tidak akan sampai kepai kepada ilmu ini kecuali siapa?

5)Siapa guru Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah dalam ilmu fiqih ketika beliau di Makah?

6)Persiapan apa yang dilakukan Imam Malik Rohimahullah ketika hendak membacakan Hadits?

7)Umur berapkah Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah ketika beliau belajar kepada Imam Malik Rohimahullah?

8)Mengapa Imam Malik Rohimahullah heran terhadap Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah?

9)Mengapa Imam Malik Rohimahullah ketika berjalan di Madinah beliau berjalan melalui pinggir kota?

10)Ketika belajar Hadist murid-murid Imam Malik seakan-akan di kepalanya ada burung, apa maksudnya?

11)Di manakah Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah menulis hadits nya Imam Malik Rohimahullah, padahal beliau tidak membawa pena dan kertas?

12)Berapa hari Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah menyelesaikan setoran hafalan kitab Al-Muwatto’ kepada Imam Malik Rohimahullah?

13)Setelah Imam Malik Rohimahullah Melihat ada sesuatu yang luar biasa pada diri Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah lalu apa nasehat beliau terhadap Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah?

14)Ketika Imam Malik Rohimahullah mendapatkan hadiah, apa yang beliu lakukan terhadap hadiah tersebut?

15)Mengapa Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah hampir terbunuh ketika pertama kali tiba di Irak?

16)Apa makna sabda nabi shallallahu’alaihi wasallam:

رب حامل فقه ليس بفقيه

 Betapa banyak para penghafal fiqih (hadits) tetapi tidak faqih?

17)Muhammad bin Al-Hasan apakah bisa mengalahkan Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah dalam bidang ilmu?

18)Apa yang dilakukan para ahli hadits setelah mereka melihat bahwa ternyata Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah memakai pendekatan akal (logika) tetapi tujuan sebenarnya adalah membela sunnah?

19)Apakah yang dilakukan Imam Ahmad bin Hambal Rohimahullah setelah beliau mengetahui bahwa Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah membela Hadits?

20)Apakah Imam Ahmad bin Hambal Rohimahullah memperdulikan teguran imam Yahya bin Ma’in Rohimahullah?

21)Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah membangun madzhab lamanya di Irak, di manakah beliau membangun madzhabnya yang baru?

22)Siapakah imam yang mempengaruhi Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah di Mesir, sehingga beliau membangun madzhab barunya?

23)Apa yang dikatakan Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah tentang keharusan orang yang mendapatkan sunnah Rosul shallallhu’alaihi wasallam?

Tidak ada komentar: