menebar kesejukan islam

Rabu, 30 September 2015

Part six matan abu syuja'

Nama Kitab : Syarah matan abu syuja’
Kategori :Kitab fikih madzhab imam syafi’i rohimahullah
Muallif :Muhammad bin Hasan Abdul Ghoffar
Penerjemah : Hindra Kurniawan
Situs asli : www:islamweb.net
Part : SIX
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil’alamin, washallallah ‘ala nabiyyina Muhammadin wa alihi wa ashhabihi ajma’in amma ba’du.
PERKATAAN PARA ULAMA TENTANG IMAM ASY-SYAFI’I ROHIMAHULLAH
Kedudukan imam Asy-Syafi’I rohimahullah di tengah-tengah para ulama’ sangatlah tinggi, dan saya akan meringkas beberapa perkataan ahlul ilmi tentang beliau rohimahullah, dan imam Asy-Syafi’I beliau memiliki (banyak) peran kebaikan (jasa) atas kebanyakan pemeluk Islam. dan termasuk dari perkataan (para ulama) tersebut adalah:
1)Imam Al-Hamid Rohimahullah berkata: saya mendengar Muslim bin Kholid (azzanji, guru fiqih beliau ketika di Makkah) berkata tentang imam Asy-Syafi’i:
قد والله آن لك أن تفتي، والشافعي ابن خمس عشرة سنة.
Demi Allah, sungguh saya telah mengijinkan kamu untuk berfatwa, sedangkan Asy-Syafi’I (masih berumur) 15 tahun.

2)Imam Yahya bin Sa’d Al-Qotton yang termasuk terdepan di tengah-tengah (pertengahan) ahlul Hadits, yang beliau ini berguru dengan imam Yahya bin Ma’in dan Imam Ahmad bin Hanbal rohimahumallah seperti Murid-murid (yang lain), dan beliau ini sangat tegas dalam masalah jarh watta’dil (jarh watta’dil= merupakan cabang ilmu hadits ;jarh adalah ungkapan ahli hadits terhadap illat/kekurangan  para perawi sehingga di jarh/dijauhi riwayatnya dalam masalah hadits; dan ta’dil adalah pembelaan ahlul hadits terhadap para perawi karena benarnya dalam periwayatan masalah hadits) dia berkata: jika seseorang telah menemukan (suatu kebenarana) maka wajib baginya untuk menggigitnya dengan gigi geraham, imam yahya bin sa’id al-qotton rohimahullah berkata: saya berdoa untuk (kebaikan dan keberkahan) imam Asy-Syafi’I di dalam shalatku sejak 4 tahun, dan berkata ketika ditunjukkan kepadanya kitab Ar-Risalah (karangan imam Asy-Syafi’I rohimahullah):
ما رأيت أعقل ولا أفقه من الشافعي،
(sungguh) saya belum pernah melihat (seseorang) yang lebih berakal dan lebih faqih daripada imam Asy-Syafi’I rohimahullah.
3)Imam Abdurrahman bin Mahdi rohimahullah, dialah yang meminta imam Asy-Syafi;I rohimahullah untuk menulis kitab Ar-Risalah, dan beliau termasuk para imam ahlul Hadits, yang mana para ulama berkata (tentang kedudukan beliau dalam ilmu hadits): jika telah sepakat imam Ibnu Mahdi dan imam Al-Qotton rohimahumallah tentang dukungannya (pembelaannya) terhadap seseorang (perawi hadits) maka janganlah kamu bertanya kepada yang lain lagi tentang (terpercayanya orang tersebut) setelah itu, karena telah diteliti dan di lewati oleh Al-Qontoroh (orang yang terdepan sangat dalam dalam ilmu rijalul hadits).
Imam (Abdurrahman) Ibnu Mahdi rohimahullah, seorang imam fiqih dan hadits pada zamannya, dan ketika datang kepadanya kitab Ar-Risalah karangan imam Asy-Syafi’I rohimahullah berkata:
ما أصلي صلاة إلا وأدعو للشافعي؛ لأنه بين له العام من الخاص والمطلق من المقيد والمجمل من المفسر، وبين له كيف يجمع بين الأدلة التي ظاهرها التعارض
Saya tidak pernah shalat (satu shalatpun) kecuali saya selalu mendoakan (kebaikan dan keberkahan) untuk imam Asy-Syafi’I rohimahullah, karena beliaulah yang telah menjelaskan baginya (dalil) umum dari yang khusus, (dalil) mutlak dari yang muqoyyad (dalil) mujmal dari yang mufassar, dan menjelaskan baginya bagaimana mengumpulkan diantara dalil-dalil yang dhohirnya bertentangan.
4) Imam Qutaibah bin Sa’id rohimahullah orang yang tsiqah (terpercaya) tsabit (tetap hafalan haditsnya) dan termasuk ahli hadits yang solih berkata: dengan meninggal nya imam Atsauri rohimahullah, (maka) telah meninggal Al-Wara’, dan telah meninggal imam Asy-Syafi’I rohimahullah (maka) matilah As-Sunan (sunah-sunah), dan imam At-Tsauri rohimahullah adalah (ibarat) lautan didalam ilmu Hadits, bahkan beliau ini menurut kesepakatan (ulama ahlul hadits) adalah lebih hafidz daripada imam Asy-Syafi’I rohimahullah (hafalan matan hadits nya lebih banyak), dan dengan meninggalnya imam Ahmad bin Hanbal rohimahullah muncullah Bidah-bidah, dialah imam ahlussunnah, sebagian diantara mereka berkata:
.
إن الله حفظ الدين بـ أبي بكر في الردة، وبـ أحمد بن حنبل في المحنة، وهي محنة خلق القرآن.
Sesunguhnya Allah Ta’ala menjaga Agama ini dengan Sahabat Abu Bakar As-Siddiq rodliallahu’anhu pada yaumir riddah (hari murtadnya orang-orang karena mengingkari kewajiban membayar zakat, karena mengingkari kewajiban zakat sama dengan murtad/keluar dari agama). Dan menjaga agama ini dengan imam Ahmad bin Hanbal rohimahullah pada hari Mihnah, yaitu fitnah (anggapan keliru) bahwa al-quran adalah makhluk.
Dan makna perkataan imam Qutaibah (bin Sa’id) rohimahullah: (dengan meninggalnya) imam Asy-syafi’I rohimahullah (maka) matilah sunnah-sunnah, (sedangkan sunah-sunah juga ada) pada imam Atsauri rohimahullah, (maksudnya) bahwa sesungguhnya seorang ‘Alim itu disifati dengan sesuatu yang dia bidangi (secara mendalam), misalnya: syaikh Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah beliau membidangi dan mendalami fiqih, dan tarjih (penguatan) diantara berbagai pendapat, makan (para ulama menempatkan beliau) di dalam tobaqot (tingkatan para fuqoha’/ahlul fiqih)  padahal beliau ini sangat mahir dan imam di dalam ilmu hadits, dan (tidak salah) jika menetapkan beliau ini adalah Al-Hakim (seorang ahli hikmah/hadits), akan tetapi beliau ini lebih menekuni, dan lebih membidangi ilmu fiqih.
Demikian pula imam Asy-Syafi’I rohimahullah beliau sangat membidangi dan mendalami ilmu fiqih (penjabaran makna intisari hadits), dan imam Ahmad rohimahullah sangat membidangi dan mendalami ilmu hadits (rowi dan marwi/sohihnya yang meriwayatkan dan sohihnya yang diriwayatkan), sehingga orang ‘alim itu disifati dengan ilmu yang paling beliau dalami dan beliau bidangi.
Dan Imam Asy-Syafi’I dikhususkan tentang itu (sunah-sunah) karena beliau yang dipandang oleh ahlul bidah sebagai pembela sunah-sunnah, dan imam Asy-Syafi’I rohimahullah membuat madrasah berfikir (pendekatan akal) dalam rangka untuk menampakkan kuatnya madrasah Hadits, dan (atas kehendak Allah) tidak seorangpun yang mampu  berdiri di depan beliau kecuali beliau sendiri rohimahullah. (bahkan termasuk) imam Atsauri rohimahullah (beliau adalah) penduduk pribumi Kuffah, beliau tidak mampu untuk sampai pada kedudukan yang di capai oleh imam Asy-Syafi’I rohimahullah, oleh karena itu mereka (penduduk Irak) menjuluki nya dengan: NASHIRUSSUNNAH/penolong sunnah.
5)imam Ahmad bin Hanbal rohimahullah berkata: jika ada suatu masalah yang tidak ada keterangannya dalam Atsar (perkataan sahabat), maka ambillah dengan perkataan imam Asy-Syafi’I. dan sungguh ada Atsar (dari para sahabat) yang meriwayatkan bahwa:
أنه يخرج عالم من قريش يملأ الدنيا علماً،
Akan datang seorang ‘alim dari quraish yang ilmunya akan memenuhi seluruh penjuru dunia.
Imam Ahmad rohimahullah berkata: saya tidak melihat (orang tersebut) kecuali (pasti dialah) imam Asy-Syafi’i.
Dan imam Ahmad berkata lagi tentang imam Asy-Syafi’i rohimahumallah:
ما أرى أحداً أعظم منة على الإسلام في زمن الشافعي من الشافعي، ولا شك أن المنة لله أولاً وآخراً، فالله من عليه بالإسلام ومن عليه بالعلم، لكنه يقصد أنه أجلى روعة الإسلام وروح الشريعة بعلمه.
Saya belum pernah melihat seorang (alim pun) yang lebih besar kenikmatannya (jasanya) di dalam islam pada zaman imam Asy-Syafi’I kecuali imam Asy-Syafi’I (sendiri) rohimahullah, dan tidak ragu lagi bahwa kenikmatan itu milik Allah yang awal dan yang Akhir, dan Allah memberikan ni’mat kepadanya dengan Islam, dan memberikan nikmat kepadanya dengan ilmu, akan tetapi maksudnya bahwa beliau itu lebih  tinggi keajaiban islamnya lebih tinggi keajaiban ruh syariat dengan Ilmunya.
Dan imam Ahmad rohimahullah juga berkata:
كان الفقه مقفلاً على أهله حتى فتحه الله بـ الشافعي.
(sungguh) ilmu fiqih (pada saat itu) terblokir (tidak dipahami) bagi pemiliknya sehingga Allah membukanya (dengan perantara) imam Asy-Syafi’I rohimahullah
Dan beliau juga berkata:
ما كان أصحاب الحديث يعرفون معاني أحاديث رسول الله صلى الله عليه وسلم حتى بينها لهم الشافعي.
(sungguh pada saat itu) para ahli hadits tidak (banyak) mengetahui tentang makna hadits (kecuali) setelah dijelaskan oleh imam Asy-Syafi’I rohimahullah.
Dan imam Ahmad rohimahullah berkata kepada anaknya:
يا بني! كان الشافعي كالشمس للدنيا وكالعافية للناس، فانظر هل ترى لهذ ين من عوض؟
Wahai anakku, imam Asy-Syafi’I itu ibarat Matahari bagi dunia, dan ibarat (suplemen kesehatan) bagi manusia, maka apakah engakau melihat (seseorang yang sanggup) menandinginya?
(sedangkan) imam Abu Tsaur dan imam Al-Kalbi rohimahumallah dulunya dia seorang pemikir (berpegang teguh dengan akal dalam pendalilan bukan dengan hadits)  , dan setelah imam Asy-Syafi’I rohimahullah datang ke Irak, imam Abu Tsaur rohimahullah mempelajari kitab-kitab beliau  dan berpindah menjadi madzhab imam Asy-Syafi’I dan menolongnya, berkata: dulu saya dan Ishak bin Rohuyah dan Al-Karobisy rohimahumullah dan kumpulan (ulama) Irak, kita tidak meninggalkan bidah-bidah kami (maksudnya berpegang teguh dengan akal dalam pendalilan bukan dengan hadits) (sehingga) kami melihat imam Asy-syafi’I  rohimahullah (kemudian kami mengerti dan meninggalkan nya)
Imam Al-Karobis rohimahullah berkata:
ما كنا ندري ما الكتاب ولا السنة ولا الإجماع حتى سمعناه من الشافعي.
Dulu kita tidak memahami apa itu Al-Quran dan apa itu As-Sunnah dan apa itu Ijma’, sehingga kami mendengarnya dari imam Asy-Syafi’I rohimahullah.
Dan beliau juga berkata:
ما رأيت مجلساً قط أنبل من مجلس الشافعي، كان يحضره أهل الحديث وأهل الفقه وأهل الشعر، فكل يأخذ وينهل من علمه، وهذا العلم الواسع ما آتاه الله إلا لـ {ثُلَّةٌ مِنَ الأَوَّلِينَ * وَقَلِيلٌ مِنَ الآخِرِينَ} [الواقعة:13 - 14].
Saya tidak pernah melihat satu majlis pun yang lebih mulia dibandingkan majlisnya imam Asy-Syafi’I rohimahullah, (sebab) yang menghadiri majlisnya adalah para ahli hadits, para ahli fiqih, dan para ahli sya’ir, dan semua (dari mereka itu) mengambil mendapatkan dari ilmu beliau rohimahullah, dan ilmu yang luas yang diberikan Allah ini (tidak lain) kecuali (yang difirmankan Allah Ta’ala dalan Al-Quran): Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian (QS.Al-Waqi’ah:13-14)” (yang dimaksud adalah umat sebelum Nabi Muhammad dan umat sesudah Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam).
والنبي صلى الله عليه وسلم يقول: (الخير في أمتي كالمطر لا يدري في أوله أو في آخره)، فطلب العلم كان كثيراً في الزمن الأول، لكن العلماء المقتدى بهم قلة، فقد نظر شعبة إلى مجلس أهل الحديث وهو يكتظ بطلبة الحديث، فقال: لو يخرج منهم ثلاثة.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: suatau kebaikan dari ummatku adalah seperti air hujan, (seseorang) tidak mengerti kapan mulanya dan kapan berhentinya), dan para penuntut ilmu itu banyak pada zaman awal-awal, akan tetapi para ulama mengikuti jejaknya mereka adalah sangat sedikit, dan imam Asy-Syu’bah rohimahullah telah melihat pada majlisnya Ahli Hadits dan dia dipenuhi (orang-orang) dalam mencari hadits dan berkata andai saja keluar dari mereka tiga hal.
Dan imam Abu daud Attoyalisi rohimahullah berkata: maka saya melihat dan tidaklah keluar dari mereka yang tiga itu, dan imam Atstauri rohimahullah berkata: orang-orang yang mempelajari ilmu sepertiganya disibukkan oleh dunia, dan sepertiganya disibukkan dengan menikah,  dan dia juga berkata:
من تزوج فقد ركب البحر!
Barang siapa yang menikah sungguh dia telah berlayar di lautan
Dan juga berkata: yang sepertiga (nya) menulis dan tidak memahami, dan tidak keluar dari mereka kecuali sedikit.
Dan ini perkataan imam Ats Tsauri rohimahullah, dan beliau hidup pada abad ke-3 yang pertama, dan nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda
(خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم)
Sebaik-baik manusia adalah pada zamanku (para sahabat) kemudian setelahnya (tabi’in) dan setelahnya (tabi’ut tabi’in).
Kita meminta kepada Allah Jalla wa’Ala agar menjadikan kita salah satu dari orang yang dimudahkan untuk menempuh dan berlatih (dan) kita (di) mudah (kan) melewati (mempelajari) lembaran-lemabaran kita menurut kemampuan kita, dan kita tidak mencukupkan diri hanya sebagai tolibul ‘ilmi, akan tetapi kita (harus berusaha keras) untuk tasyabbuh (menyerupai) mereka, dan kita berjalan di belakang mereka seperti berjalannya semut, akan tetapi barang siapa yang berjalan (untuk) berlatih (terus menerus) maka dia akan sampai (juga), kita meminta kepada Allah ta’ala agar menjadikan kita termasuk dari orang-orang yang di faqihkan dalam agama amin.
(Mutiara) Perkataan Imam Asy-Syafi’I Rohimahullah
Imam Asy-Syafi’I rohimahullah berkata:
العلم أفضل من صلاة النافلة؛ وذلك لأن صلاة النافلة نفعها ذاتي، والقاعدة عند العلماء: أن النفع المتعدي أفضل من النفع الذاتي، والدليل على ذلك: حديث: (الدال على الخير كفاعله)، فله مثل أجور من تبعه، ولذلك المبتدع الذي ينشر بدعته أشر عند الله من المبتدع الذي يخفي بدعته ويتعبد بها فقط.
(mempelajari) ilmu (agama) itu lebih baik dari pada shalat sunah, hal ini (bisa terjadi) karena shalat sunah itu manfaatnya hanya bagi pelaku, dan kaidah para ulama: bahwa kemanfaatan orang banyak itu lebih afdhal daripada kemanfaatan pribadi, dan dalil atas hal tersebut adalah: “orang yang menunjukkan pada kebaikan adalah seperti pelakunya , baginya pahala orang yang mengikutinya, oleh karena itu orang yang memulai bidah yang bidahnya tersebar dia itu lebih buruk di sisi Allah daripada pembuat bidah yang menyembunyikan bidahnya dan hanya dia sendiri (saja) yang mengamalkan (bidah) tersebut.
Dan imam Asy-syafi’I rohimahullah juga berkata:
من أراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن أراد الآخرة فعليه بالعلم، ذهب أهل العلم بشرف الدنيا والآخرة.
Barang siapa menginginkan dunia maka hendaklah dia mempelajari ilmunya, dan barang siapa yang menginginkan akherat maka hendaklah ia mempelajari ilmunya, seorang ahli ilmu (agama) akan pergi dengan kemuliaan dunia dan akherat.
Dan beliau rohimahullah juga berkata:
زينة العلم الورع والحلم.
Hiasan ilmu itu ada pada Al-Wara’ dan Hilm (wara’: menyedikitkan yang halal dan mubah, menjauhi yang makruh dan haram; Hilm: sikap lemah lembut dalam berkata dan bersikap dan berakhlak kepada siapapun)
Dan beliau rohimahullah juga berkata:
من أراد أن تقوى حجته فعليه بالحديث، ومن أراد أن يرجح عقله فعليه بالفقه.
Barang siapa yang ingin kuat hujjahnya maka hendaklah dia belajar ilmu Hadist, dan barang siapa yang ingin menguatkan akalnya maka hendaklah dia belajar ilmu Fiqih.
Dan dikatakan kepada Imam Asy-syafi’I rohimahullah:
Mengapa Seorang raja bersandar kepada tongkat, padahal dia bukan orang yang lemah?
Beliau rohimahullah menjawab: sungguh saya akan mengatakan bahwa saya ini musafir (orang yang dalam perjalanan), maksudnya: dari dunia, dan dalam hadits disebutkan: jadilah kamu di dunia seakan-akan kamu orang yang asing (tidak menumpuk-numpuk harta), dan membawa tongkat juga termasuk sunnah ketika seseorang berkhutbah
Dan imam Asy-Syafi’I rohimahullah berkata:
ليس بأخيك من احتجت إلى مداراته.
orang yang protes kepada tempat meluncurnya  dia bukanlah saudaramu

Dan beliau rohimahullah juga berkata
Bagi kehormatan (diri) itu ada 4 rukun yang pertama Akhlak yang baik, yang kedua murah hati (Sakha’)  ketiga Rendah hati yang keempat berkurban (annusuk).
Kita meminta kepada Allah Ta’ala agar menjadikan kita (dengan wasilah kalian) bersama nabi shallallahu’alaihi wasallam di surga firdaus yang tertinggi dan mengajarkan kepada kita ilmu yang bermanfaat, dan memberi manfaat pada ilmu kita, amin.
If you want to read the part five please go to this website: http://hiida.blogspot.co.id/2015/09/part-five-matan-abu-syuja.html?m=1
Allahummanfa’na ma ‘allamtana, wa’allimna ma yanfa’una, wala taj’alid dunya akbaro hammina, amin.
Washallallah ‘ala Muhammad, walhamdulillahirobbil ‘alamin
Tobe Continue part seven insya Allah (masuk) SYARAH MATAN ABU SYUJA’





Ijinkan saya mengajukan beberapa pertanyaan, kesempatan kedua belum tentu datang, yang menjawab akan lebih tertanam pengertiaannya di dalam hati:
1)bagaimana kedudukan imam Asy-syafi’I rohimahullah di tengah-tengah para ulama?
2)Bagaimana bunyi perkataan Imam Al-Hamid Rohimahullah yang ia dengar dari Imam Muslim bin Kholid az-zanji rohimahullah tentang imam Asy-Syafi’i rohimahullah?
3)siapakah imam ahlul hadits yang berguru kepada imam Yahya bin Ma’in dan Imam Ahmad bin Hanbal rohimahumallah yang sangat tegas dalam masalah jarh dan ta’dil?
4)imam tersebut (no.3) mengatakan tentang imam Asy-Syafi’I rohimahullah bagaimana?
5)’siapakah imam yang meminta kepada imam Asy-Syafi rohimahullah untuk menulis kitab Ar-Risalah?
6)siapakah dua imam yang dijuluki oleh para ulama sebagai alqontoroh dalam ilmu hadits?
7)kenapa imam Abdurrahman ibnu Mahdi rohimahullah selalu mendoakan imam Asy-Syafi’I rohimahullah dalam shalatnya?
8)Imam Qutaibah bin Sa’id rohimahullah menggelari imam Ats-Tsauri rohimahullah sebagai apa?
9) Imam Qutaibah bin Sa’id rohimahullah mengatakan telah meninggal imam Asy-Syafi’I (maka) matilah As-Sunan (banyak sunah-sunah). Jelaskan maksud perkataan ini!
10)siapakah imam yang lebih hafidz daripada imam Asy-Syafi’I rohimahullah?
11)para ulama mengatakan Sesunguhnya Allah Ta’ala menjaga Agama ini dengan dua orang siapa mereka?
12) syaikh Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah beliau membidangi ilmu apa?
13)benarkah kalau kita menetapkan syaikh Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah sebagai seorang ahli hikmah/ahli hadits?
14) ilmu apa yang sangat didalami oleh imam Asy-syafi’I rohimahullah?
15)ilmu apa yang sangat dibidangi oleh imam Ahmad  bin hanbal rohimahullah?
16)apakah imam Atsauri dapat melampaui kedudukan imam Asy-syafi’I rohimahumallah?
17)penduduk Irak menjuluki imam Asy-Syafi’I rohimahullah sebagai apa?
18)” jika ada suatu masalah yang tidak ada keterangannya dalam Atsar (perkataan sahabat), maka ambillah dengan perkataan imam Asy-Syafi’I”. perkataan siapakah ini?
19) dalam sebuah Atsar disebutkan: “Akan datang seorang ‘alim dari quraish yang ilmunya akan memenuhi seluruh penjuru dunia”. menurut imam Ahmad bin Hanbal rohimahullah siapakah orang tersebut?
20)apa yang lebih tinggi dalam diri imam Asy-Syafi’I rohimahullah?
21)ilmu apa yang terblokir pada saat itu? (atas ijin Allah) Siapakah yang membukanya?
23)sungguh pada saat itu para ahli hadits tidak (banyak) mengetahui tentang makna hadits kecuali apa?
24) sebutkan bunyi nasehat imam Ahmad bin Hanbal rohimahullah kepada Anaknya!
24)siapakan yang mempelajari kitab-kitab imam Asy-syafi’I rohimahullah kemudian mengikuti dan menolongnya?
25)sebutkan dua teman imam Abu Tsaur rohimahullah yang dulunya menempuh jalan pendalilan dengan akal lalu meninggalkannya setelah bertemu imam Asy-Syafi’I rohimahullah?
26)siapakah yang mengatakan perkataan ini? “Dulu kita tidak memahami apa itu Al-Quran dan apa itu As-Sunnah dan apa itu Ijma’, sehingga kami mendengarnya dari imam Asy-Syafi’I rohimahullah?.
27)siapakah imam yang majlisnya dihadiri oleh para ahli hadits, ahli fiqih dan ahli syair?
28)Allah berfirman yang artinya “Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu , dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian” (QS.Al-Waqi’ah:13-14). Jelaskan maksudnya!
29)Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “suatau kebaikan dari ummatku adalah seperti air hujan…” lanjutkan bunyi hadits ini!
30) siapakah yang mengatakan perkataan ini? “andai saja keluar dari mereka (para pencari hadits) tiga hal”. 
31)imam Ats-Tsauri rohimahullah berkata: orang-orang yang mempelajari ilmu sepertiganya disibukkan oleh apa, dan sepertiganya disibukkan dengan apa ? dan sepertiganya menulis tetapi apa?
32)terjemahkan perkataan imam Ats-Tsauri rohimahullah berikut ini:
مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدْ رَكِبَ الْبَحْرَ؟
33)apakah benar kita mencukupkan diri sebagai tolibul ilmi? Jelaskan!
34)jelaskan maksud perkataan imam Asy-Syafi’I rohimahullah: “(mempelajari) ilmu (agama) itu lebih baik dari pada shalat sunah”!
35)orang yang melakukan bidah dan orang yang membuat bidah dosanya lebih berat mana?
36)lanjutkan perkataan imam Asy-Syafi’I rohimahullah berikut ini:”Barang siapa menginginkan dunia maka hendaklah dia mempelajari ilmunya, dan barang siapa yang menginginkan akherat maka hendaklah ia mempelajari ilmunya, seorang ahli ilmu (agama) akan pergi dengan …!
37)menurut imam Asy-Syafi’I rohimahullah hiasan ilmu itu ada dua, sebutkan! Dan jelaskan pengertiaannya!
38) lengkapilah perkataan imam Asy-Syafi’I rohimahullah berikut ini: “siapa yang ingin kuat hujjahnya maka hendaklah dia …. dan barang siapa yang ingin menguatkan akalnya maka hendaklah dia….
39)apa jawaban imam Asy-Syafi’I ketika ditanya “mengapa seorang raja bersandar kepada tongkat padalah dia bukan orang yang lemah?
40)sebutkan 4 rukun kehormatan diri menurut imam Asy-Syafi’I rohimahullah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar